Foto: Mitradi HFA
GUDATAnews.com, Bengkulu – Pengakuan Rasulullah salah tugasnya dijadikan Allah SWT sebagai
Nabi dan Rasul adalah perbaikan akhlak. Mengapa? Karena ibadah apapun yang kita
kerjakan akan buram di mata Allah SWT dan masyarakat jika tidak didukung oleh
akhlak yang baik.
Maka itu, dibutuhkan mental yang kuat. Sebab, boleh jadi yang
kita cita-citakan tidak terwujud padahal sudah berkorban dan berjuang dengan
maksimal. Boleh jadi yang kita doakan tidak terkabul sama sekali sesuai dengan
harapan.
Dan ingat, kecerdasan Intelektual saja, brilian saja, ataupun
akal saja belumlah cukup sebagai andalan bahwa seseorang itu baik akhlaknya dan
selamat dalam hidupnya.
Untuk itu harus ada back up kecerdasan spiritual serta akhlakul
karimah. Kekayaan mental dan moral harus dibanggakan disamping ilmu pengetahuan
yang dasari iman kepada-Nya. Al Baqarah 257
اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖࣖ
Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya
kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
Salam UJH. (Red)