GUDATAnews.com, Kota
Bengkulu - Setelah
dijanjikan dan menunggu hampir 1 tahun, warga Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan
Kampung Melayu Kota Bengkulu belum juga menikmati jalan yang layak. Hingga kini
tidak ada kejelasan pembangunan jalan dan jembatan penghubung dari Kelurahan
Teluk Sepang menuju Kampung Bahari.
Harianto, Koordinator Posko Lentera Teluk Sepang menjelaskan,
kondisi kerusakan jalan penghubung tersebut cukup parah.
Ruas jalan rusak sepanjang kurang lebih 3 kilometer (km) dari
total panjang jalan alternatif Teluk Sepang-Kampung Bahari sepanjang 4 km.
Kondisi saat ini, jalan tersebut berbatu dan belum diaspal,
tanpa penerangan serta terdapat jembatan yang kondisinya hampir putus.
Jembatan yang diberi nama Jembatan Parit 1 itu berada di rawa
yang sering dilanda pasang surut air laut sehingga bagian sisi jembatan
terkikis dan amblas.
“Jalan menuju Kampung Bahari itu sudah rusak cukup parah,
akses jalan berbatu, penerangan jalan tidak ada, jembatan hampir putus cuma
bisa dilewati motor,” tambah Harianto.
Menurutnya, warga sudah lama menuntut pihak berwenang untuk
segera memperbaiki jalan itu karena akses utama warga atau jalan raya yang
biasanya dilewati warga sudah tidak memungkinkan karena jalan tersebut sudah
rusak, berdebu dan sering macet serta membahayakan keselamatan jiwa akibat
aktivitas pengangkutan batubara.
“Karena itu kami menuntut pemerintah segera memperbaiki jalan
alternatif di belakang supaya warga punya akses jalan yang aman,” sambung
Harianto.
Sebelumnya pada Juli 2022 Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu
beserta jajaran melakukan inspeksi ke jembatan tersebut bersama warga.
Kemudian perwakilan masyarakat Kelurahan Teluk Sepang,
Kecamatan Kampung Melayu juga melakukan rapat dengar pendapat untuk
menyampaikan aspirasi di Kantor DPRD Kota Bengkulu
Harianto berharap, pembangunan disegerakan karena ada 3.549
jiwa warga Kelurahan Teluk Sepang bergantung ke akses jalan tersebut.
Berdasarkan keputusan di pertemuan terakhir saat hearing bersama PT Pelindo, anggaran pembangunan jalan tersebut dibebankan Rp 3 miliar ke Pelindo dan Rp 3 miliar oleh Pemkot Bengkulu. (Red)