GUDATAnews.com,
Bengkulu - Kaya
miskin, senang susah, pejabat rakyat, yang taat dan yang ingkar semuanya
memiliki waktu 24 jam. Hanya berbeda penggunaan waktunya saja. Orang kaya
biasanya sibuk dengan berbagai bisnisnya. Pejabat sibuk dengan berbagai
acaranya. Yang sehat sibuk dengan memanfaatkan kesehatannya buat beraktifitas.
Memang demikian seharusnya. Bila tidak ada kesibukan maka, kita lah yang
menciptakan agar sibuk.
Mengapa demikian? Jika kita dengan berbagai aktivitas maka,
tidak ada lagi celah untuk membenci. Kita tidak ada waktu untuk berburuk sangka
pada siapapun. Tak ada kesempatan untuk
berbohong pada orang lain. Dan, tak ada waktu serta kesempatan untuk mengurus
kehidupan orang lain.
Bagaimana jika tidak yang harus dikerjakan atau sudah purna
tugas? Maka itu, ciptakan. Adakan kegiatan walau buat diri sendiri misalnya
gowes. Merapikan rak-rak buku dan menyeleksi buku-buku lama dengan buku baru.
Bertanam tanam muda di sekitar rumah atau pot dan banyak lagi yang lain.
Sebagaimana firman Allah SWT:
وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ
وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم
بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS At-Taubah:
105).
Pagar Dewa, 01082023
Salam UJH. (Red)