GUDATAnews.com,
Bengkulu - Mengantar
calon jamaah haji dengan pakaian lengkap serta tas jinjing, tas koper semua
senyum sumringah. Terasa iri di hati. Ya Allah kapan hamba bisa seperti ini?
Demikian batin kita. Kalau sisa umur ini tidak lagi bisa menunaikan ibadah
haji. Beri kesempatan berumroh ya Allah. Doa itu pasti tercetus. Kala melepas
keluarga, sanak famili, sahabat atau teman berangkat menunaikan ibadah haji.
Iri yang demikian hukumnya boleh. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً
فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ،
فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu
orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan
dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan
dan mengajar.’’
Bila belum kesampaian niat dan cita-cita ke Baitullah baik
haji atau ber umroh. Maka, shalat lima waktu secara di masjid-masjid terdekat
dengan kita. Sebab, Allah tidak hanya menjanjikan haji dan umroh buat
ummat-Nya.
Masih terlihat sangat lapang masjid-masjid yang ada di saat
panggilan adzan menggema baik pada shaf-shaf laki-laki maupun pada shaf
perempuan yang telah disiapkan. Bahkan mukena yang disiapkan untuk mereka yang
singgah shalat pun tidak terpakai semua. Jangan memikirkan yang kita tidak bisa
dan belum berdaya tetapi lakukan apa yang kita bisa, mudah dan leluasa.
Pagar Dewa, 15062023
Salam UJH. (Red)