GUDATAnews.com,
Bengkulu - Guru berada di dua posisi. Satu sisi sebagai guru dan sisi
lainnya sebagai wali siswa. Meskipun gaji guru yang sudah berstatus ASN lebih
dari cukup namun saat tahun ajaran baru terlalu banyak kebutuhan buat
kelanjutan sekolah sehingga membutuhkan pengeluaran yang lumayan. Sebagai guru
mereka dilindungi satu organisasi besar yakni PGRI.
Andaikata PGRI mencoba masuk ke wilayah bagaimana keluhan
yang disampaikan langsung maupun via sosial media akan beratnya biaya yang
dikeluarkan untuk acara wisuda barangkali PGRI juga bisa mengambil
langkah-langkah bijak menyikapi hal ini. Berlindung di bawah keputusan komite
kadang satu atau 2 orang yang takkala rapat menyampaikan keberatanya kadang
kalah suara dengan mereka yang diam (padahal belum tentu setuju) terlebih bila
sudah ada potongan kertas yang harus ditandatangani bila tidak hadir setuju
dengan keputusan rapat. Maka, dapat dipastikan apa yang menjadi target dalam
rapat akan tuntas di rapat komite sekolah.
Pertimbangannya ekonomi kita belum membaik. Sementara
kebutuhan tidak bisa dipangkas. Wajar bila keluhan tentang penyelenggaraan
wisuda tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA ini terlontar sampai ke Nadiem Makarim
menteri pendidikan tapi beliau belum merespon keluhan tersebut. Adakah PGRI
Bengkulu mau mengambil kebijakan. Sabda Rasulullah,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ
مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ
كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ
فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي
عَوْنِ أَخِيهِ ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًـا ، سَهَّـلَ اللهُ
لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَـى الْـجَنَّةِ ، وَمَا اجْتَمَعَ قَـوْمٌ فِـي بَـيْتٍ مِنْ
بُـيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ ، وَيَتَدَارَسُونَـهُ بَيْنَهُمْ ، إِلَّا
نَـزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ ، وَغَشِـيَـتْـهُمُ الرَّحْـمَةُ ، وَحَفَّـتْـهُمُ
الْـمَلاَئِكَةُ ، وَذَكَـرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ، وَمَنْ بَطَّـأَ بِـهِ عَمَلُـهُ
، لَـمْ يُسْرِعْ بِـهِ نَـسَبُـهُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia
dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari
Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah
hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia
dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup
(aib) nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa menolong seorang hamba selama
hamba tersebut menolong saudaranya. Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut
ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum
berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid) untuk membaca Kitabullah dan
mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka,
rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung
mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang
diperlambat oleh amalnya (dalam meraih derajat yang tinggi-red), maka garis
keturunannya tidak bisa mempercepatnya).
Pagar Dewa, 22062023
Salam UJH. (Red)