GUDATAnews.com,
Bengkulu - Berapa
lama kita, selama itu pulalah ujian berlangsung. Kita diberi harta berlimpah,
jabatan tinggi itu adalah ujian. Bisa juga dengan kondisi ekonomi yang serba
pas-pasan, masalah banyak silih berganti pun ujian. Maka itu hadapi ujian
masing-masing tidak perlu mengusik ujian pada siapapun atau orang lain.
Jangan menanamkan prasangka orang yang jahat tidak punya masa
depan dan jangan pula berprasangka pada orang yang kita pandang baik tidak punya
masa lampau. Rasulullah bersabda
لَيَبْلُغَنَّ هذَا اْلاَمْرُ مَا بَلَغَ الَّيْلَ وَالنَّهَارُ
وَلاَيَتْرُكُ اللهُ بَيْتَ مَدَرٍ وًلاَوَبَرٍ اِلاَّاَدْخَلَهُ اللهُ هذَا الدِِّيْنَ
, بِعِزِّعَزِيْزٍ , اَوْبِذُلِّ ذَلِيْلٍ , عِزًّايُعِزُّاللهُ بِهِ أَلاِسْلاَمَ
, وَذُلاَّيُذِلُّ بِهِ الْكُفْرَ ,,
“Sungguh agama Islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui
oleh malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok
desa, kecuali memasukkan agama ini ke daerah itu, dengan memuliakan yang mulia dan
merendahkan yang hina. Yakni memuliakan dengan Islam dan merendahkannya dengan
kekufuran”.
Acap kali manusia senantiasa membuat kesimpulan terhadap
orang lain, berprasangka dengan orang lain, tetapi jarang membuat kesimpulan
terhadap diri sendiri. Sayyidina Umar RA, kata Imam Al-Ghazali, menganjurkan
kita untuk melakukan muhasabah. “Hendaklah kalian lakukan muhasabah atas diri
kalian sebelum kalian dihisab. Timbanglah perbuatan kalian sebelum ia kelak
ditimbang.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin)
Pagar Dewa, 14062023
Salam UJH. (Red)