Judul Buku : Antologi Puisi Janji Kita di Bendungan Seluma
Penulis : Herman
Suryadi, dkk
Penerbit. : LovRinz,
Cirebon, Jawa Barat
ISBN. :
978-602-489-544-0
Editor : Mantra
Adi Gemini
Cetakan Pertama: Juli 2019
Jumlah Halaman: xvi+122 hal.
Antologi puisi yang berjudul "Janji Kita di Bendungan
Seluma" ini adalah karya sebelas penulis puisi dari Bengkel Penulisan
HaeS, Provinsi Bengkulu. Mereka adalah Agus Riyanto, Asmiati, Betti Octryani,
Edi Suhanda, Erwan, Feri Yanti, Hamidah, Herman Suryadi, Leni Susianti,
Margareta, dan Susilawati. Mereka ada yang berdomisili di Seluma dan ada juga
yang pernah menetap di Seluma, bahkan ada yang berdomisili di luar Seluma.
Namun, mereka pernah memiliki kenangan tersendiri saat mengunjungi Kabupaten
Seluma.
Semua puisi yang ditulis bertema tentang Kabupaten Seluma.
Hampir dua tahun proses penghimpunan karya-karya di dalam buku ini. Saat
menjelang penerbitan, akhirnya yang cocok diterbitkan berjumlah 54 judul puisi.
Ada pula beberapa puisi yang ditolak karena belum memenuhi unsur minimal sebuah
puisi dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Bengkel Penulisan HaeS.
Bahasa dan diksi yang tertuang dalam puisi-puisi di buku ini
mungkin ada yang masih sangat sederhana untuk sebuah puisi. Akan tetapi,
Bengkel Penulisan HaeS berharap pada waktunya penulisan puisi mereka yang akan
datang bisa lebih berkualitas.
Dalam puisi-puisi tersebut, mereka berupaya menggoreskan
larik-larik puisi seputar daya pandang tentang Kabupaten Seluma. Mulai dari
keindahan alam, khas kuliner, adat istiadat, budaya, harapan, dan potret
sejarah di Kabupaten Seluma. Dalam 54 judul puisi yang ada mengangkat tema
khusus Kabupaten Seluma seperti yang telah ditetapkan oleh Bengkel Penulisan
HaeS.
Gebrakan Bengkel Penulisan HaeS untuk mengenalkan kabupaten
dan kota yang ada di Provinsi Bengkulu melalui puisi adalah sebagai bentuk
kecintaan kepada tanah air dan seni budaya daerah. Upaya tersebut telah sampai
kepada penerbitan buku antologi puisi bertemakan Kabupaten Seluma.
Buku antologi puisi ini diharapkan akan mampu menjadi sesuatu
yang penting, bukan hanya sebagai bahan bacaan sastra, tetapi lebih daripada
itu hendaknya juga bisa menjadikan bagian dari perenungan hidup dalam memahami
wilayah di Kabupaten Seluma, sejak masa lalu hingga sekarang. Semoga para
pembaca dapat memetik pesan-pesan yang disampaikan oleh puisi-puisi yang
terkumpul dalam buku ini.[ ]
Penulis Resensi: Betti Octryani
Sumber Data dan Gambar: Betti Octryani