GUDATAnews.com,
Bengkulu - Ketika
upah tidak dibayar sesuai dengan kesepakatan atau honor dipotong tanpa alasan
atau hak kita diambil tidak sesuai aturan, apakah rezeki kita berkurang?
Jawabannya tidak. Allah sudah menakar rezeki masing-masing makhluknya dan apa
yang kurang dari hitungan makhluk itu bukan berkurang tetapi Allah akan
mengganti dengan cara lain.
Lalu bagaimana dengan orang yang mengambil hak orang lain? Harta atau hasil yang demikian tidak akan membawa barokah tetapi justru sebaliknya membawa petaka. Jangankan dengan sengaja mengambil hak orang lain, bertemu dengan uang yang jatuh di jalan pun kita tidak boleh mengambilnya. Sebab siapa tahu pemilik uang yang jatuh itu menelusuri lagi jalan tersebut untuk mencari uangnya yang hilang.
Seorang laki-laki pernah menemui Rasulullah ﷺ untuk
menanyakan perihal ini. Lalu, beliau bersabda:
اعْرِفْ عِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً
فَإِنْ جَاءَ صَاحِبُهَا وَإِلاَّ فَشَأْنَكَ بِهَا
Kamu kenali tutup bungkus dan talinya lalu umumkan
selama satu tahun dan jika datang pemiliknya maka berikanlah. Namun, bila
tidak, maka menjadi kewenanganmu dengan barang tersebut.
Maka, bila ada sesuatu yang terjadi pada diri kita di luar
nalar. Semisal sakit yang tak lazim. Coba ingat-ingat barangkali kita pernah
dengan sengaja mengambil atau merampas hak orang lain. Jika demikian mintalah
keikhlasan dari yang bersangkutan jika yang bersangkutan tidak ikhlas. Maka,
kembalikan haknya yang dirampas.
Pagar Dewa, 08052023
Salam UJH. (Red)