GUDATAnews.com,
Bengkulu - Puncak
haji adalah wukuf di Arofah. Semua jamaah haji berkumpul disini walaupun
kondisinya sudah sakaratul maut. Mereka yang sakit dibawa pakai ambulance.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR.
Tirmidzi).
Wukuf merupakan rukun haji yang harus dilakukan seluruh
jemaah haji. Jika tidak mengerjakan wukuf di Arafah, artinya tidak mengerjakan
haji.
Ada beberapa tata cara yang dilakukan saat wukuf. Tata
cara wukuf, yaitu dimulai dengan mendengarkan khotbah wukuf, khutbah
disampaikan oleh pembimbing haji atau ustadz yang ditunjuk. Usai khutbah
selanjutnya melaksanakan shalat Zuhur dan Asar dengan shalat jama’ taqdim,
dapat dilakukan berjamaah atau sendirian, tentu sebaiknya berjamaah. Setelah
shalat melakukan dzikir seauqi dengan tuntunan pada buku saku yang sudah
diberikan kepada masing-masing jamaah. Saat wukuf
disarankan memperbanyak istighfar, zikir, dan doa.
Diperbolehkan wukuf dalam keadaan tidak suci dari hadas besar
atau kecil, wanita yang sedang nifas atau haid boleh melakukan wukuf.
Pagar Dewa, 21052023
Salam UJH. (Red)