GUDATAnews.com,
Bengkulu - Pilihan
pada Nafar Awal atau Nafar Tsani pada akhinya para jamaah meninggalkan Mina
kembali ke Mekah untuk Tawaf dan Sa'i dan jamaah haji masih akan melanjutkan
perjalanan ke Madinah.
Baik umrah maupun haji sebelum meninggal seluruh jamaah
melaksanakan tawaf wada. Perintah adanya thawaf wada’ berdasarkan keterangan
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِمْ بِالْبَيْتِ ، إِلاَّ
أَنَّهُ خُفِّفَ عَنِ الْحَائِضِ
“Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalannya di Mekah
adalah di Baitullah (dengan thowaf wada’). Hanya saja, ada keringanan bagi
wanita haid.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebelum covid, dalam thawaf wada’, tidak ada aturan seperti
yang berlaku untuk orang yang ihram. Kegiatannya hanya thawaf, sehingga
syaratnya hanya suci dari hadats. Tidak perlu mandi dulu, boleh memakai pakaian
berjahit (membentuk lekuk tubuh), tidak ada rimal (lari kecil), dan dianjurkan
shalat 2 rakaat setelahnya.
Pagar Dewa, 24052023
Salam UJH. (Red)