GUDATAnews.com,
Bengkulu - Rasulullah
SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا
بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anh berkata, “Sesungguhnya
Rasûlullâh shallallahu’alaihiwasallam bersabda, “Umrah satu ke Umrah lainnya
adalah penebus dosa antara keduanya, dan Haji yang mabrur tidak ada pahala
baginya selain Surga.”
Pertanyaannya, bagaimana yang dimaksudkan dengan mabrur?
Berbagai makna yang kita baca tentang maksud mabrur. Ada yang mengatakan
diterima, ada yang bilang barokah, ada juga menyebutkan ada perubahan sebelum
dan setelah Haji dalam bentuk akhlak serta ketaatan.
Quraish Shihab dalam podcastnya bersama Najwa mengatakan,
mabrur artinya menepati janji. Janji datang kepada Allah. Labbaikallah maka,
setiap Allah panggil datanglah. Janji laa syarikalah. Tidak mensekutukan Allah.
Jangan lagi berlaku syirik yang percaya kepada selain Allah.
Maka, sekembali dari tanah suci para jamaah Haji disambut
dengan suka cita oleh pemerintah, anak dan keluarga serta sahabat, kerabat
dengan para tetangga. Banyak harapan masyarakat pada mereka yang sudah
menunaikan ibadah Haji.
Pagar Dewa, 26052023
Salam UJH. (Red)