GUDATAnews.com,
Bengkulu - Haji
gelombang pertama berada di Madinah selama 9 hari, setelah itu mereka ke
Mekkah. Sebaliknya haji gelombang kedua 2 ke Mekkah dulu setelah itu ke
Madinah. Nah, setelah Tawaf Wada semua jamaah harus naik bus untuk menuju ke Madinah.
Selama di Madinah para jamaah haji hanya melaksanakan shalat
5 waktu di Masjid Nabawi. Jika 5 waktu kali 9 hari maka akan lebih dari 40
waktu para jamaah haji melaksanakan ibadah shalat wajib di Masjid Nabawi.
Shalat sejumlah 40 waktu inilah yang disebut dengan arbai'in. Dasar keyakinan
ini adalah sebuah hadits dari Anas bin Malik bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدِي أَرْبَعِينَ صَلاةً، لاَ يَفُوتُهُ
صَلاةٌ، كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَنَجَاةٌ مِنَ الْعَذَابِ، وَبَرِئَ
مِنَ النِّفَاقِ
Barang siapa shalat di masjidku empatpuluh shalat tanpa
ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan
dari siksaan dan ia bebas dari kemunafikan. (HR. Ahmad)
Salah satu tempat yang diburu para jamaah di Nabawi adalah Raudah.
Raudah terletak di dalam masjid Nabawi di samping makam Rasulullah. Sejak covid
untuk masuk ke Raudah diatur berdasarkan list nama jamaah. Dan masuk ke Raudah
berbeda jam antara laki-laki dan perempuan. Jemaah haji perempuan masuk ke
Raudhah melalui gerbang nomor 24 atau pintu Usman bin Affan. Untuk jemaah
laki-laki, jadwalnya jam 13 - 14 waktu Arab Saudi dari gerbang 37 atau pintu
Bilal Bin Rabah. Saat akan masuk ke Raudhah, jemaah menunjukkan tasrih (surat
izin) yang berisi daftar nama yang telah diinput dalam e-haj. Surat tasrih itu
akan dibagikan ke jemaah melalui Kasektor, Ketua Kloter, Ketua Rombongan, dan
Ketua Regu.
Pagar Dewa, 25052023
Salam UJH. (Red)