GUDATAnews.com,
Bengkulu - Asal
masuk bulan Syawal setelah Shalat Idul Fitri asal ketemu tidak tahu salah atau
tidak bersalah ucapan saat bersalaman adalah mohon maaf lahir dan batin.
Sementara ada orang yang berselisih paham kadang sulit sekali
saling memaafkan. Tidak mesti menunggu setelah lebaran atau menunggu datangnya
Syawal jika ingin saling memaafkan. Sebab hadits Nabi tidak baik lebih dari 3
hari tidak saling tegur sapa.
عنْ أبي أَيُّوبَ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُ، أنَّ رسولَ الله
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قالَ: لَا يَحِلُّ لمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ
فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ، يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا
الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ (مُتَّفَقٌ عليهِ)
Dari Abū Ayyub radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasūlullāh ﷺ
berkata, “Tidak halal bagi seorang muslim untuk menghajr (memboikot)
saudaranya lebih dari 3 malam (yaitu 3 hari). Mereka berdua bertemu namun yang
satu berpaling dan yang lainnya juga berpaling. Dan yang terbaik di antara
mereka berdua yaitu yang memulai dengan memberi salam.” (Muttafaqun
‘alaih, diriwayatkan oleh Imām Bukhāri dan Imām Muslim)
Ketahuilah bahwa, Meminta maaf dan memaafkan berlalu bagai
siklus hujan. Ada kalanya kita harus berani mengakui kesalahan, seperti air
laut yang melepaskan uapnya ke atas awan. Dan ada kalanya kita harus mau
membuang ego untuk memaafkan orang lain, seperti awan yang melepaskan air hujan
menuju bumi.
Pagar Dewa, 24042023
Salam UJH. (Red)