GUDATAnews.com,
Bengkulu - Baik
buruk silih berganti selama menjalani sisa hidup ini. Terkadang hal-hal buruk
lebih dominan muncul di dunia maya. Sebab saat mencoba masuk ke dunia untuk
menebarkan kebaikan mudah sekali orang lain menilai riya. Sehingga orang banyak
enggan memposting hal-hal baik karena takut dinilai riya.
Salah satu yang sering dinilai riya adalah melaksanakan
walimatus safar yakni walimah menjelang keberangkatan haji dengan mengundang
masyarakat kemudian berdoa bersama yang terdakang juga diisi dengan tausiyah
dan sambutan permohonan maaf serta mohon doa sekaligus menitip anak cucu yang
ditinggalkan.
Hal-hal seperti ini sesuatu yang lumrah. Memohon doa dari
siapapun hukumnya boleh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دَعْÙˆَØ©ُ الْÙ…َرْØ¡ِ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِ لأَØ®ِيهِ بِظَÙ‡ْرِ الْغَÙŠْبِ Ù…ُسْتَجَابَØ©ٌ
عِÙ†ْدَ رَØ£ْسِÙ‡ِ Ù…َÙ„َÙƒٌ Ù…ُÙˆَÙƒَّÙ„ٌ ÙƒُÙ„َّÙ…َا دَعَا لأَØ®ِيهِ بِØ®َÙŠْرٍ Ù‚َالَ الْÙ…َÙ„َÙƒُ
الْÙ…ُÙˆَÙƒَّÙ„ُ بِÙ‡ِ آمِينَ ÙˆَÙ„َÙƒَ بِÙ…ِØ«ْÙ„ٍ
“Do’a seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya
tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada
malaikat (yang memiliki tugas mengaminkan do’anya kepada saudaranya, pen).
Ketika dia berdo’a kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata : Aamiin,
engkau akan mendapatkan yang sama dengannya.” (HR. Muslim)
Menjamu siapapun termasuk salah satu sifat terpuji.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Ø®ِÙŠَارُÙƒُÙ…ْ Ù…َÙ†ْ Ø£َØ·ْعَÙ…َ الطَّعَامَ
Sebaik-baik kalian adalah orang yang memberi makan. (HR.
Ahmad dan Hakim; shahih)
Tentang riya, dipamerkan atau tidak dipamerkan riya akan
terselip di masing-masing hati orang dan tidak ada yang tau apakah seseorang
itu riya atau tidak kecuali Allah dan orang yang bersangkutan.
Pagar Dewa, 30042023
Salam UJH. (Red)