GUDATAnews.com,
Bengkulu - Dialog
sederhana dalam sinetron Para Pencari Tuhan sangat mengena di ulu hati. Bang
Jek menasehati warga akan siapa diri kita. Kita ini orang miskin, tidak punya
apa-apa, bodoh, banyak masalah terus tidak shalat lagi. Lalu, istimewanya kita
dimana.
Lalu dijawab, belum mendapatkan hidayah. Apakah kita tahu
kapan hidayah itu akan turun? Lalu apa kita yakin dalam daftar nama-nama yang
akan Allah kasih hidayah ada nama kita? Kalau kita tidak tahu kapan hidayah
turun, ada atau tidak nama kita terdaftar dalam buku penerima hidayah Allah.
Mengapa kita tidak berusaha mencari? Allah Ta’ala berfirman:
{فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ
فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى}
“Maka jika datang kepadamu (wahai manusia) petunjuk
daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan
tersesat dan tidak akan sengsara (dalam hidupnya)” (QS Thaahaa: 123).
Kita kadang seringkali tertipu dengan keadaan yang seakan
terdengar berbau agamis yakni kata-kata hidayah. Sedangkan hidayah artinya
petunjuk. Sudah berapa banyak Allah kasih kita petunjuk melalui bermacam hal,
tetapi hati masih keras.
Pagar Dewa, 11042023
Salam UJH. (Red)