GUDATAnews.com, Bengkulu - Hampir semua masjid mengadakan
peringatan Isra Mi'raj. Isra Mi'raj suatu peristiwa besar yang alami oleh
Baginda Rasulullah.
Berbagai materi ceramah yang disajikan oleh pemateri tetapi
umumnya bermuara pada shalat. Dan salah satu unsur yang ditekan dalam
pelaksanaan shalat adalah shalat berjamaah dilakukan di masjid. Sebab
keberadaan masjid yang semakin banyak tetapi semakin sepi jama'ah. Bahkan
masjid yang di kampung-kampung hanya buka seminggu sekali yakni saat
pelaksanaan shalat Jum'at. Buka jam 10.00 tutup jam 13.30 dan buka lagi Jumat
depan.
Apakah di kampung-kampung tidak ada shalat jamaah? Jawabnya
ada, saat jika warga kampung ada yang meninggal. Banyak kita lihat muka-muka
baru saat shalat berjamaah di rumah orang yang meninggal. Jumatan tidak pernah
terlihat tetapi shalat Maghrib di rumah orang yang meninggal selalu hadir
selama 7 malam. Usai 7 jama'ah bubar dan kembali shalat berjamaah bila ada lagi
yang meninggal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ ، فَإنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ
صَلاَةُ المَرْءِ في بَيْتِهِ إِلاَّ المَكْتُوبَةَ
“Shalatlah kalian, wahai manusia, di rumah-rumah kalian,
karena sebaik-baiknya shalat adalah shalat seseorang di rumahnya, kecuali
shalat wajib.” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari, no. 731 dan Muslim, no. 781).
Pagar Dewa, 20022023
Salam UJH. (Red)