Foto: Mitradi HFA
GUDATAnews.com,
Bengkulu - Tidak
sedikit wanita mengambil alih profesi laki-laki. Mulai dari tukang tambal ban,
tukang parkir, sopir bus, sopir truk dan entah apalagi. Pekerjaan kasar dan
berat demikian tidak layak bagi perempuan tetapi tetap dilakoni. Bukan
menyalahi kodrat tetapi terkadang terpaksa dilakukan karena sebagai orang tua
tunggal yang ditinggal suami baik karena ajal atau perceraian. Wanita tangguh
tersebut bertanggung jawab atas anak-anaknya baik makan, pakaian dan
pendidikan.
Sekarang hampir di semua lini kita melihat perempuan
mengambil bagian. Bukan sekedar menopang ekonomi keluarga terkadang menjadi
sumber utama bagi kehidupan keluarga. Jauh dari rasa gengsi, malu dan apa lagi
malas.
Dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai ibu rumah tangga
yang harus melayani dan suami dan mengurus anak serta rumah tangga. Ternyata
kadang lebih beres, lebih tertata wanita pekerja ketimbang wanita yang 24 jam
tinggal di rumah. Kadang lebih berhasil anak-anak wanita pekerja ketimbang
anak-anak yang 24 jam bersama ibunya. Meskipun tidak bisa dipukul rata karena
mengapa? Wanita pekerja lebih disiplin dalam waktu. Lebih ketat dan telaten
mengurus anak-anaknya. Lebih mandiri dan cepat dewasa putra-putrinya walaupun
sama-sama sibuk bekerja. firman-Nya:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
“Katakanlah (wahai Muhammad), bekerjalah kalian! maka Alloh,
Rasul-Nya, dan para mukminin akan melihat pekerjaanmu.’’ (QS.
At-Taubah:105)
Pagar Dewa, 24022023
Salam UJH. (Red)