GUDATAnews.com, Bengkulu - Tidak sengaja tulisan itu terbaca
di bagian belakang sebuah mobil yang sedang antrian menunggu pergantian lampu
merah ke lampu hijau. Sederhana kalimatnya tapi mengandung pesan yang sangat
bermakna.
Berapa banyak orang yang meninggalkan teman bahkan sahabat
lama setelah berteman dan tertipu dengan sahabat yang baru. Dan ada yang sudah
solid dalam satu tim kerja, tim bisnis atau sesuatu yang sudah lama dilakoni
lalu tergiur dengan hal-hal baru ternyata zonk.
Menuntut kesempurnaan memang sulit. Menghendaki kerja sesuai
dengan keinginan kita pun juga susah walaupun kita sendiri pemilknya. Maka,
kekurangan atau kelebihan pada sesuatu atau diri orang lain itu sunnatullah.
Agar kita tidak tergiur terlalu cepat meninggalkan sesuatu yang baik tetapi
kurang menarik lalu berpindah kepada yang menarik belum tentu baik. Surat Sad
24
قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ اِلٰى نِعَاجِهٖۗ وَاِنَّ
كَثِيْرًا مِّنَ الْخُلَطَاۤءِ لَيَبْغِيْ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ اِلَّا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَقَلِيْلٌ مَّا هُمْۗ وَظَنَّ دَاوٗدُ اَنَّمَا
فَتَنّٰهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهٗ وَخَرَّ رَاكِعًا وَّاَنَابَ ۩
Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu
berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu.” Dan Dawud
menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu
menyungkur sujud dan bertobat.
Pagar Dewa, 15022023
Salam UJH. (Red)