Bermain Lato-lato. (Foto: Mitradi HFA)
GUDATAnews.com,
Bengkulu - Hampir setiap sudut saat ini terdengar bunyi
tek tek kotek-kotek bersahutan. Itu artinya ada anak-anak sedang bermain
lato-lato. Terlihat amat gampang tiga sampai empat kali tek tek langsung
kotek-kotek. Terkadang geli juga pas melihat ada ibu-ibu atau bapak-bapak
belajar main lato-lato tapi tidak pernah bisa (termasuk saya).
Permainan tradisional cukup lama. Meskipun bukan Made in
Indonesia tetapi masyarakat Indonesia cukup familiar dengan permainan ini.
Lalu adakah plus minusnya main lato-lato? Tentu ada. Plusnya
seperti di lansir Suara.com. Lato-lato bisa menambah kepercayaan diri, melatih
kemampuan dasar motorik, melatih ketenangan pikiran, melatih kesabaran, melatih
keseimbangan tubuh, mengalihkan perhatian anak dari gadget dan bisa saja
menjuarai permainan jika jago bermain lato-lato. Sedangkan sisi minus permainan
ini yang paling utama adalah bising, apalagi kalau lebih dari 4 orang, bila
kurang hati-hati bisa menciderai pemain baik pada kening, kepala bahkan gigi,
mata dan hidung. Maka, perlu pengawasan dari orang tua.
Rasulullah mengingatkan melalui hadis yang diriwayatkan oleh
imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir bin Samurah r.a.
ÙˆَÙ‚َالَ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ الصَّÙ„َاةُ ÙˆَالسَّÙ„َامُ: {Ù„ِأنْ ÙŠُؤَدِّبَ الرَّجُÙ„ُ
ÙˆَÙ„َدَÙ‡ُ Ø®َÙŠْرٌ Ù„َÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ أنْ ÙŠَتَصَدَّÙ‚َ بِصَاعٍ}.
Nabi saw. bersabda, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih
baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha’.”
Pagar Dewa, 10012023
Salam UJH. (Red)