GUDATAnews.com, Mekkah - Usai
sudah perjalanan umroh di Januari 2023 ini. Sebagai perpisahan dengan Baitullah
dilaksanakan tawaf Wada yakni tawaf perpisahan. Selanjutnya membereskan koper untuk
keberangkatan ke Jeddah menuju ke tanah air. Perintah adanya thawaf wada’
berdasarkan keterangan Ibnu Abbas ra
أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِمْ بِالْبَيْتِ ، إِلاَّ
أَنَّهُ خُفِّفَ عَنِ الْحَائِضِ
“Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalannya di Mekah
adalah di Baitullah (dengan thowaf wada’). Hanya saja, ada keringanan bagi
wanita haid.” (HR. Bukhari 1755 dan Muslim 1328).
Rukun, wajib dan larangan umroh insha Allah semua sudah
ditaati. Kini berharap akan hasil umroh yang mabrur dan mabrurah. Mabrur
artinya diterima. Diterima semua amal ibadah yang dikerjakan. Dikabulkan segala
doa yang dipanjatkan serta diampuni segala dosa dan kesalahan. Demikian harapan
semua jama'ah. Lalu, bagaimana kita melihat kemabruran umroh seseorang?
Kita bisa lihat dari perubahan sikap dan perilaku antara
sebelum dan setelah berangkat umroh. Sebab bagi masyarakat awam bisa berumroh
itu hal yang luar biasa. Maka, mustahil sama saja setelah pulang umroh dengan
sebelum berangkat? Dimana hasilnya? Hasilnya terlihat dari bagaimana kita
mengupayakan kekuatan iman dalam beribadah. Senantiasa memakmurkan masjid.
Gemar menabur kebajikan dan santun dalam bermasyarakat. Insha Allah.
Mekkah, 29012023
Salam UJH. (Red)