GUDATAnews.com,
Bengkulu - Sebegitu
besar dan kuatnya kekuatan serta kekuasaan Fir'aun sehingga dia lupa diri lalu
menganggap dirinyalah Tuhan, namun saat sakaratul mautnya dia mengakui Allah
dan baru ingin beriman kepada Allah.
Di era sekarang pun banyak yang tidak sadar. Bahwa sehebat
apapun kita, bila tidak didasari
keimanan, amanah kekuasaan dan kekayaan potensial melahirkan kesombongan,
kesesatan, serta kebinasaan.
Sungguh kalaulah tidak Maha Pengampun maka akan hancur semua
mereka yang memiliki sifat-sifat buruk seperti sombong. Sombong menurut agama
adalah merendahkan orang lain dan ingkar kepada Allah. Hingga dalam riwayat
saat sakaratul maut Fir'aun malaikat Jibril mengambil tanah hitam di dasar laut
buat menyumpal mulut Fir'aun agar dia tidak melafazkan kalimat Tauhid dan berdoa
memohon ampunan Allah. Hal itu sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzi
dari Ibnu ‘Abbas. Dalam riwayat tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
menuturkan: لَمَّا أَغْرَقَ اللهُ فِرْعَوْنَ قَالَ: ﴿آمَنْتُ أَنَّهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ﴾ فَقَالَ جِبْرِيلُ: يَا
مُحَمَّدُ فَلَوْ رَأَيْتَنِي وَأَنَا آخُذُ مِنْ حَالِ البَحْرِ فَأَدُسُّهُ فِي فِيهِ
مَخَافَةَ أَنْ تُدْرِكَهُ الرَّحْمَةُ
Sewaktu Allah menenggelamkan Fir‘aun, ia mengucapkan, “Aku
beriman bahwa tiada Tuhan kecuali yang diimani kaum Bani Israil,” (Q.S. Yunus
[10]: 90).”
Kemudian, malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah SAW.,
“Wahai Muhammad, seandainya engkau melihatku, kala itu aku mengambil tanah
hitam dari dasar lautan. Lalu memasukkannya ke dalam mulut Fir‘aun karena takut
ia diliputi oleh rahmat.”
Pagar Dewa, 06012023
Salam UJH. (Red)