GUDATAnews.com,
Bengkulu - Qatar
mencatat sejarah tersendiri saat menjadi tua rumah dalam kejuaraan sepak bola
dunia. Mulai dari pembukaan hingga mendekati final seakan semuanya luar biasa.
Lantunan ayat suci menggema saat pembukaan. Shalat berjamaah di lapangan saat
tiba masuk waktu shalat. Tim-tim hebat berguguran dengan tim yang baru
melambung seperti Marocco. Gaya para pelatih yang begitu santun pada pemain dan
penonton. Apalagi pelatih Marocco yang mencium dan memeluk ibunya ketika timnya
melaju ke semi final. Allahu Akbar.
Sepak bola memang mampu membius dunia. Sepak bola permainan
yang luar biasa. Mulai dari keragaman gaya, semangat dan gairah, sportifitas
dari semua orang yang datang menyaksikan Piala Dunia memang menjadi acara yang
tak ada tandingannya di alam semesta olahraga.
Hidup ini pun demikian. Kita dihadapkan dengan berbagai macam
tantangan, seni, skill/keterampilan, tekad, semangat dan sportifitas menuju kemenangan
dan goalnya adalah syurga. Sebagaimana kita lihat pada piala dunia ketika bola
mampu melintasi diantara dua tiang gawang. Maka, lelah 45 menit menguras tenaga
terbayar seketika. Allah ingatkan kita dalam Ali Imran 190-191
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ
وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian
malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى
جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri,
duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.’’
Pagar Dewa, 13122022
Salam UJH. (Red)