GUDATAnews.com,
Bengkulu - Entah pas
atau tidak itu baca postingan seseorang di wall Facebook. Beliau menulis, zaman
sekarang, ‘Mujair buat status, ikan Nila yang tersinggung’. Lele yang tersakiti,
bekicot ikut campur.
Status yang menggelitik di era kini. Zaman yang semua orang
matanya lebih banyak ke layar android ketimbang memandang sajadah. Akibatnya,
setiap segala sesuatu diposting menyebabkan salah perasaan pada diri orang
lain. Maksud hati mengeluarkan unek-unek masalah rumah tangga teman sosmed
lainnya merasa tersinggung dan diejek karena punya masalah yang sama.
Oleh karena itu. Sebelum memposting sesuatu, ada baiknya
pikirkan positif dan negatif akibat postingan. Kemudian yang membaca postingan
atau status siapapun tidak perlu terlalu perasa jika hinaan, hujatan atau
cacian ditujukan kepada kita. Kan cuma tinggal skip atau lewatkan saja. Dan
belum tentu juga ditujukan buat kita. Bila menyerang pribadi terkait dengan
Suku, Agama dan Ras kita bisa adukan ke pihak berwajib sebab sudah diatur dalam
UU ITE. Dan yang terbaik adalah bersosmedlah secara arif bijaksana. Jadikan
sosial media sebagai ladang ilmu dan perkuat silaturahmi walau cuma di dunia
maya. Dalam surat Al Isra 53 Allah sampaikan
ÙˆَÙ‚ُÙ„ْ Ù„ِّعِبَادِÙŠْ ÙŠَÙ‚ُÙˆْÙ„ُوا الَّتِÙŠْ Ù‡ِÙŠَ اَØْسَÙ†ُۗ اِÙ†َّ الشَّÙŠْØ·ٰÙ†َ
ÙŠَÙ†ْزَغُ بَÙŠْÙ†َÙ‡ُÙ…ْۗ اِÙ†َّ الشَّÙŠْØ·ٰÙ†َ Ùƒَانَ Ù„ِÙ„ْاِÙ†ْسَانِ عَدُÙˆًّا Ù…ُّبِÙŠْÙ†ًا
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu)
menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang
nyata bagi manusia.
Pagar Dewa, 05122022
Salam UJH. (Red)