Suasana ibadah di Masjid Agung At Taqwa Kota
Bengkulu. (Foto: Mitradi HFA)
GUDATAnews.com,
Bengkulu - Dalam
hadits dinyatakan bahwa Allah paling dekat pada hamba-Nya di waktu sujud.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ
رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ»
“Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Keadaan paling
dekat seorang hamba dari rab-Nya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka
perbanyak doa (di dalamnya).” (HR. Muslim)
Itulah makanya kita sering melihat orang pada saat sujud
terakhir sujudnya agak lama.
Kita bertanya, mengapa sujudnya lama? Apa yang dibaca? Tentu
sujud yang dilakukan tersebut adalah membaca doa. Dan dalam membaca doa ketika
sujud tidak boleh dengan melafalkan dan berbisik dalam bahasa Indonesia. Jika
itu dilakukan maka batal shalatnya. Oleh karena itu doa yang dibaca adalah doa
dengan bahasa Arab yakni teks doa-doa dalam Al Qur'an atau doa yang diajarkan
nabi.
Bin Baz membiasakan dan menganjurkan saat shalat terakhir
membaca doa yang singkat tetapi amat sangat syarat dengan makna. Jika dipahami
doa yang dianjurkan oleh Bin Baz. Air mata akan tumpah tanpa terasa. Apa
doanya? Ini doanya
اللهم إني أسألك حسن الخاتمة
Allahumma inni as’aluka husnal khotimah
”Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah ”
اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut. Ya Allah berilah
aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat.
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika
”Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku
pada agama-MU ”
Pagar Dewa, 11122022
Salam UJH. (Red)