GUDATAnews.com,
Bengkulu - Melihat
orang lain berumah tangga laksana melihat gunung dari jauh. Terlihat indah
membiru. Memancing inspirasi untuk bagaimana bisa sampai ke gunung. Ternyata
setelah sampai ke kaki gunung. Sungguh luar biasa. Hutan rindang yang lebat dan
menyeramkan. Jurang dan tebing yang menjulang penuh tantangan. Demikianlah perumpamaan
dalam berumah tangga.
Semua orang berharap rumah tangga yang dibangun sejak awal
sampai akhirat selalu dalam lindungan Allah serta selalu sakinah, mawadah, dan
warahmah. Dan menjadi keluarga yang bahagia. Bagaimana caranya? Caranya pahami
apa itu sakinah mawadah warahmah.
Sakinah berasal dari bahasa Arab yang dapat diartikan ke
dalam bahasa Indonesia dengan ketenangan, ketenteraman, aman, dan juga
damai. Bagaimana caranya? Bangun rumah tangga dengan konsep sederhana sejak
dari awal. Islam mengajarkan agar senantiasa melibatkan Allah dalam segala hal.
Jangan terlalu memaksakan diri dalam segala sesuatu. Buat yang sederhana
menjadi sesuatu yang menyenangkan. Seperti berusaha untuk makan bersama
meskipun cuma sekali dalam sehari. Shalat berjamaah di masjid atau di rumah
jika tidak memungkinkan untuk ke masjid. Membangun komunikasi yang terbuka.
Sehingga apapun beban akan dirasakan dan di tanggung bersama. Konsep ini
barangkali terlalu sederhana tetapi praktiknya belum tentu semudah teori. Insha
Allah akan selalu bahagia dan penuh ketenangan.
Pagar Dewa, 02092022
Salam UJH. (Red)