GUDATAnews.com,
Bengkulu - Muncul
video dan tersebar kemana-mana. Bjorka mengaku bukanlah nama seseorang tetapi
sebuah gerakan peretas yang ingin membela rakyat yang tertindas. Bjorka bicara
tentang BBM, Bjorka berbicara tentang ketimpangan hukum. Bjorka...
Mungkinkah itu suara Bjorka? Dia mengaku tidak menjual data
tetapi hanya ingin menegakkan Pancasila, penegakan hukum. Atau ini hanya settingan?
Manajemen konflik? Entahlah.
Yang pasti saat ini rakyat sudah cukup sulit. Antrian BBM
semakin panjang di setiap SPBU. Kalau kemarin hanya solar, saat ini solar dan
pertalite sama panjang antriannya. Andaikata itu betul suara Bjorka, akankah
terungkap siapa sebenarnya Bjorka. Andai ini sebuah manajemen konflik
mungkinkah untuk menutupi hal-hal tertentu. Tanda tanya itu bergelayut dan tak
tahu jawabannya. Sementara kita sebagai rakyat jelata tetaplah bekerja
menyadap karet walau harganya semakin rendah, memanen sawit meski tak seimbang
dengan pupuk yang selangit, beternak ayam pedaging atau petelur walaupun pakan
tak lagi terukur. Menanam padi meski hasilnya tak mencukupi. Sisa berharap BLT
walaupun belum cukup buat membeli tempe.
Pagar Dewa, 18092022
Salam UJH. (Red)