GUDATAnews.com,
Indonesia - Dokter
Oey Oscar menyatakan suplemen ektrak ikan gabus yang terdapat dalam suplemen
Supahabu Beta bisa dipergunakan untuk terapi penyembuhan luka.
‘’Ekstrak ikan gabus yang terkandung dalam Suplemen Supahabu
Beta bisa diminum untuk mempercepat penyembuhan semua jenis luka. Minumnya 1
jam sebelum makan saat perut dalam keadaan kosong dengan dosis 1 kapsul.
Minumnya 3 kali sehari,’’ kata dr. Oscar.
dr. Oscar menambahkan, bila pasien minum obat berbagai kimia
diminta mengatur jarak minumnya selama 3 jam dengan suplemen Supahabu Beta agar
masing-masing bermanfaat khasiatnya.
‘Selain itu, ekstak ikan gabus dalam Suplemen Supahabu Beta juga bermanfaat untuk mempercepat pemulihan setelah operasi, dan mempercepat pemulihan setalah melahirkan khusus bagi ibu-ibu ,’’ ungkap dr. Oscar.
Fungsi Albumin dalam
ikan gabus
Albumin adalah salah satu bagian dari protein plasma darah
yang memiliki banyak peran. Albumin bahkan menempati bagian terpenting dalam
struktur plasma darah. Sehingga fungsi dari plasma darah bergantung pada
manfaat albumin dan kadar albumin yang terkandung di dalam darah.
Dalam kondisi normal komposisi albumin mencapai 60% dari
seluruh bagian plasma darah. Kadar normal albumin dalam darah mencapai 3.4 and
5.4 g/dL. Albumin sendiri diproduksi dalam hati melalui mekanisme proses
penyerapan protein yang dilakukan oleh hati. Hasil penyerapan inilah yang kemudia
dialihkan menjadi albumin
Banyak orang mengenal mengenai senyawa albumin ini. Namun tak
banyak yang benar-benar memahami apa manfaat albumin bagi tubuh. Juga
pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh ketika asupannya tidak optimal atau justru
berada dalam kadar yang di atas nilai normal.
Apa Saja Manfaat
Albumin?
Tingginya komposisi albumin dalam plasma darah membuat
sebagian besar fungsi dari plasma darah berkaitan dengan keberadaan albumin di
dalamnya. Selain itu manfaat albumin sendiri sangat besar dalam mengikat
sel-sel dalam darah untuk tetap dalam anomali yang normal. Terdapat gen
bersifat larut dan mengikat dalam albumin yang berfungsi menjaga darah dalam
komposisi yang normal.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah fungsi dan manfaat
albumin dalam tubuh manusia.
Sebagai Agen Pengikat
Darah
Sel darah sebenarnya tidak sepenuhnya dalam bentuk cairan.
Albuminlah yang mengikat seluruh bagian sel dengan air sehingga membentuk
cairan darah sebagaimana yang Anda kenal sekarang. Albumin mengikat darah dan
ketika jumlahnya tidak sesuai kebutuhan, sel-sel dalam darah dan cairan akan
terpisah sehingga membentuk endapan-endapan darah pada beberapa bagian tubuh
yang kemudian disebut edema. Pada bagian dimana edema terjadi, muncul pembengkakan
kadang disertai lebam.
Menjadi Penjaga
Keseimbangan Cairan dalam Tubuh
Sel sendiri membutuhkan keseimbangan cairan dalam menjaga
fungsinya. Dan di sini albumin merupakan agen yang berfungsi menjaga kondisi
tersebut. Kadang sel tubuh mengalami kekurangan kadar air, dan albumin akan
membantu mengarahkan air dalam darah untuk masuk dalam sel bersangkutan untuk
mengembalikan kadar normal air dalam sel tersebut. Pada kondisi berlawanan
albumin juga membantu sel mengeluarkan kelebihan air dan memasukannya kembali
dalam darah. Ini juga berkaitan dengan edema, ketika tubuh tak lagi bisa
mengendalikan kekurangan dan kelebihan air dalam sel.
Sebagai Saluran
Berbagai Nutrisi dan Hormon
Sebagaimana fungsi albumin sebagai pengikat dalam darah,
albumin juga menjadi media dimana berbagai nutrisi, lemak, beberapa hormon
seperti tiroksin serta kortisol, beberapa protein darah seperti bilirubin, dan
beragam mineral tersimpan selama berjalan menuju seluruh tubuh melalui plasma
darah. Sehingga ketika kekurangan albumin tubuh bisa mengalami malnutrisi.
Membantu Memperbaiki
Kerusakan Jaringan
Albumin memegang peranan penting dalam proses regenerasi dan
perbaikan sel sekaligus sebagai agen pembentuk ikatan antar sel. Selain itu
albumin membantu memberi sinyal pada sistem imunitas akan adanya serangan
kerusakan sel. Itu sebabnya albumin juga erat kaitannya dengan pembentukan sel
darah putihsebagai garda utama sistem imunitas. Ketika terjadi hipoalbumin,
tubuh akan mudah mengalami edema sehingga meningkatkan efek inflamasi, selain
proses pembentukan sel baru berjalan menjadi lebih lambat. (Adi/Red)