GUDATAnews.com, Kepahiang –
Meski berbagai fasilitas mengalami kerusakan, puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah
Swasta (MIS) 02 Kepahiang tetap semangat menjalankan kegiatan pendidikan.
‘’Yang rusak parah gedung mushola madrasah. Dinding dan tiang
mushola mulai keropos kayunya sehingga terancam roboh bila tak segera
diperbaiki,’’ kata Kepala Desa (Kades) Batu Ampar, Harwan Iskandar, S.Pd.I.
Kades menjelaskan, sebanyak 4 ruang belajar MIS 02
Kepahiang mengalami kerusakan. Plafon bocor dan kalau turun hujan ruangan
menjadi basah. Pintu ruangan kelas MIS 02 Kepahiang juga mengalami kerusakan.
‘’MIS 02 Kepahiang belum memiliki ruang UKS untuk melayani bila
ada siswa yang sakit mendadak. Honor yang diterima para guru honorer masih
minim,’’ ungkap Kades.
Kades menyatakan, madrasah swasta masih dipandang sebelah
mata sehingga kurang mendapatkan perhatian atau bantuan dari pemerintah.
Usulan Belum Direalisasikan
‘’Kami sudah berkoordinasi dan mengajukan proposal bantuan,
namun hingga kini pemerintah belum juga bisa merealisasikan usulan yang
disampaikan,’’ keluh Kades.
Kades menceritakan, MIS 02 Kepahiang di Desa Batu Ampar
Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mulai berdiri tahun 1966
silam dengan tujuan untuk menyediakan tempat belajar yang jarak tempuhnya
terjangkau bagi anak usia sekolah di desa setempat.
‘’Saat ini terdapat 76 siswa yang belajar mulai dari kelas 1
sampai kelas 6 menggunakan 6 ruang kelas, dengan jumlah guru ASN 2 orang
dan 7 guru honorer,’’ ujarnya.
Dalam berbagai keterbatasan, pihaknya menjadikan aktifitas di
MIS 02 Kepahiang sebagai ladang amal atau ibadah.
‘’Setiap pagi di MIS 02 Kepahiang selalu sholat Dhuha berjamaah
dilanjutkan dengan mengaji. Banyak pengalaman yang membuat kami bahagia seperti
melihat anak-anak bisa sekolah, bisa tersenyum dan bermain,’’ demikian Harwan
Iskandar, Kades Batu Ampar. (Adi HFA)