GUDATAnews.com, Kota
Bengkulu – ‘’Cukup
lumayan terasa getaran akibat gempa bumi yang terjadi di Nusa Tenggara Timur
(NTT),’’ ungkap Benny Arianovita, anggota Ikatan Keluarga Alumni Gugusdepan
Krida Taruna - Krida Srikandi (Ika Gudep KT-KS) Kota Bengkulu, yang sedang
bekerja di Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara,
Selasa 14 Desember 2021.
Sementara itu, informasi Peringatan Dini #Tsunami dikeluarkan
BMKG untuk wilayah Provinsi Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
(NTT), Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Peringatan tersebut dikeluarkan BMKG setelah terjadinya Gempa Magnitudo: 7.5, pada Selasa 14 Desember 2021 pukul 10:20:22 WIB, Koordinat: 7.59 LS, 122.26 BT (112 km Barat Laut LARANTUKA-NTT), Kedalaman: 12 Kilometer. Akibat gempa bumi di NTT, sekira bangunan juga mengalami kerusakan, serta membuat masyarakat panik.
Kerusakan akibat gempa bumi NTT. (Foto: Dokumen)
Gempa bumi yang terjadi di NTT, juga mengingatkan gempa bumi
tektonik berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) di 159 kilometer Barat Daya
Bengkulu pada Rabu 12 September 2007 pukul 18.10.23 WIB dengan kedalaman 10
kilometer.
Gempa bumi yang terjadi menjelang adzan Shalat Magrib untuk
menyambut hari pertama Bulan Suci Ramadhan itu mengakibatkan korban jiwa, luka
berat, luka ringan, dan banyak bangunan yang rusak.
Saat kejadian, penulis sedang mengendarai sepeda motor di Jalan Kilometer 6 Kota Bengkulu. Setelah mendengar warga berteriak, dan laju kendaraan bergoyang, penulis langsung berhenti lalu mengeluarkan kamera video untuk merekam suasana panik warga, serta rontoknya atap genteng Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu.
Kemudian penulis yang saat itu bekerja di media Trans TV
menuju ke RSUD M Yunus Bengkulu untuk merekam keadaan. Ketika sampai di lokasi,
semua pasien dibantu karyawan rumah sakit, dan keluarganya berlarian
menyelamatkan diri, dan berkumpul di halaman depan RSUD M Yunus.
Penulis bisa merekam ruang UGD yang retak, dan berantakannya
peralatan medis akibat diguncang gempa
bumi. Bahkan penulis sebagai media yang pertama kali tiba mendapatkan gambar
khusus yakni seorang suami yang menggendong istrinya sedang hamil dan akan
melahirkan.
Selain itu, gempa bumi juga mengakibatkan perumahan yang baru
dibangun roboh akibat kualitas bangunan yang buruk. Karenanya, seorang Arsitek
Nensi Golda Yuli yang melakukan penelitian bangunan setelah gempa di Bengkulu
menyarankan agar bangunan di Bengkulu harus mengantisipasi gempa bumi. Semoga. (Mitradi HFA)