Koalisi Tolak Tambang di Seblat Bengkulu Utara. (Foto: Dokumen)
GUDATAnews.com,
Bengkulu - Puluhan komunitas di Bengkulu yang
bergabung dalam Koalisi Selamatkan Bentang Seblat menggelar aksi digital yaitu
kampanye daring lewat foto dan video pembentangan poster dan spanduk penolakan
aktivitas pertambangan batu bara di habitat gajah Sumatera (Elephas maximus
Sumatras) di kawasan Bentang Alam Seblat yang mencakup wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara dan Mukomuko.
“Hari ini
kami dari berbagai komunitas serentak di 10 kabupaten dan kota, menggelar
kampanye daring lewat foto dan video pembentangan poster penolakan tambang batu
bara PT Inmas Abadi di Bentang Seblat yang dilantangkan lewat kanal media
sosial,” kata konsolidator aksi Andes Beta, di Bengkulu, Senin 29 November 2021.
Ia
mengatakan aksi pembentangan poster berisikan penolakan tambang batu bara di
kawasan Seblat dan dilantangkan lewat kanal media sosial seperti Facebook,
Instagram dan Twitter itu merupakan bentuk keresahan kaum muda yang semakin
prihatin dengan kerusakan lingkungan di wilayah mereka.
Andes
mengatakan selain dukungan dari beberapa wilayah kabupaten dan kota yang tidak
bersinggungan langsung dengan kawasan yang terancam penambangan, aksi ini juga
diikuti pemuda, dan pelajar di desa yang menjadi target penambangan.
“Aksi ini
menyasar para pembuat kebijakan terutama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Bu Siti Nurbaya agar membatalkan proses
penyusunan AMDAL tambang PT Inmas Abadi karena warga sekitar juga sudah tegas
menyatakan menolak tambang,” kata Andes.
Koalisi Tolak Tambang di Seblat Bengkulu
Utara. (Foto: Dokumen)
Hal itu
menurut dia mengingat dari 4.051 hektare izin usaha pertambangan (IUP) PT Inmas
Abadi yang diberikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Bentang
Seblat, hampir 3.000 ha berada dalam kawasan hutan.
Salah satu
inisiator aksi, Meiko mengatakan suara masyarakat Bengkulu kiranya tidak
dianggap angin lalu oleh Pemerintah Daerah dan Pemerntah Pusat.
“Kami dari
berbagai komunitas beraksi lewat daring untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk turut bersama kami bersama menyelamatkan bentang alam Seblat,” ujarnya.
Meiko yang
merupakan pemuda dari Kecamatan Marga Sakti Seblat Bengkulu Utara yang
merupakan wilayah yang terancam pertambangan mengatakan penolakan terhadap
tambang batu bara sudah ditegaskan warga sekitar Bentang Seblat.
Sebelumnya
64 lembaga non-pemerintah di Provinsi Bengkulu membuat surat bersama yang
ditujukan ke Menteri LHK, Siti Nurbaya mendesak penolakan Amdal tambang batu
bara yang saat ini disusun PT Inmas Abadi.
Bahkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga
telah menyurati Menteri Energi Sumber Daya Mineral, meminta meninjau ulang izin
usaha pertambangan PT Inmas Abadi karena kawasan yang ditambang merupakan
koridor gajah Sumatera di Bengkulu. (Rds)
Artikel Terkait
Rubrik Berita
Popular
-
GUDATAnews.com, Kota Bengkulu – DE Massage Reflexology kini hadir di Jalan Mayjend Sutoyo No…
-
GUDATAnews.com, Mukomuko - Sidang perkara gugatan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Daria Dh…
-
Keluarga besar Gugusdepan Krida Taruna-Krida Srikandi berpangkalan di SMP Negeri 6 Kota Bengkulu.…