Bersatu Demi ‘Sang Pelopor Bukan
Pengekor’ Kak Herman Suryadi. (Foto: Dokumen)
GUDATAnews.com, Kota Bengkulu – Cerita kehilangan sosok ‘Sang Pelopor Bukan Pengekor’ Kak Herman
Suryadi tercuat dalam kegiatan do’a hari ketiga setelah meninggalnya Beliau,
yang diadakan di rumah duka Jalan Unib Permai IV C Nomor 20 Blok 6 RT 13
Kelurahan Bentiringpermai Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu, pada Selasa
sore 11 Mei 2021 silam.
‘’Kita semua kehilangan setelah meninggalnya Kak Herman Suryadi
pada Minggu 9 Mei 2021 lalu. Beliau sosok Pembina dan Pelatih Pramuka yang
banyak prestasi yang sangat sulit mencari penggantinya,’’ kata Kak Refwan
Suhendi, pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bengkulu dan Ketua Ikatan
Alumni Gugusdepan Krida Taruna Krida Srikandi yang berpangkalan di SMP Negeri 6
Kota Bengkulu, dalam sambutannya sebagai panitia acara.
Sementara itu, Ustadz Darul Kalam, S.Ag, M.Sy dalam ceramahnya menilai
almarhum Kak Herman Suryadi merupakan figur yang sangat luar biasa. Sebagai
guru dan penulis, Beliau telah berprestasi hingga tingkat nasional, dan pernah
berkegiatan ke luar negeri.
’Amalnya sebagai guru dan Pembina Pramuka tentu sudah banyak karena
telah membina banyak generasi yang berprestasi di berbagai bidang. Kepada
keluarga untuk sabar dan ikhlas atas meninggalnya Beliau. Khusus anak-anak
almarhum berkewajiban selalu mendoakan almarhum Kak Herman Suryadi setelah
menjalankan ibadah Shalat 5 waktu dan shalat sunnah lainnya,’’ demikian pesan
Ustadz Darul Kalam.
MARWAH YANG HILANG
Di balik mahkota bunga matahari
Kausembunyikan sepi sendiri
Di tengah keramaian hiburkan diri
Mestinya kaujauhkan seranting duri
Jauh tatap
ke jurang pandang
Telah kaubuang rasa sayang
Seakan sesal datang membayang
Niat baik dan martabatmu jadi hilang
Oh…
saudaraku
Tak baik merajuk buntu
Lihatlah kaki bukit biru
Masih setia temani tetes air matamu
(Puisi : Herman Suryadi – Bengkulu, 18 Januari 2021)
Puisi di atas
merupakan karya Kak Herman Suryadi (almarhum) yang diciptakan Beliau setelah
kegiatan Temu Alumni Gugusdepan Krida Taruna – Krida Srikandi di Kabupaten Rejang
Lebong pada 9-10 Januari 2021 lalu.
Kata ‘Hilang’ dalam
judul puisi tersebut, seolah kata pamitan Beliau sebelum meninggal dunia Minggu 9 Mei 2021 lalu. Namun semangat dan warisan Beliau
berupa kalimat BERLIAN ‘Jadi Pelopor Bukan Pengekor’ akan selalu bergema
sepanjang massa dalam lagu wajib Gugusdepan Krida Taruna – Krida Srikandi Kota
Bengkulu.
Kalau
tidak sekarang, kapan lagi kita akan memulai untuk meneruskan cita-cita mulia Beliau.
Mari bergandengan tangan untuk menatap masa depan. Bersatu Kita Teguh, Bercerai
Kita Runtuh.
Semoga
kita semua, para anggota Gerakan Pramuka Gugusdepan Krida Taruna – Krida Srikandi
Bengkulu dan semua alumninya, tetap teguh dalam Gerakan Nyata menuju harapan dan
cita-cita seperti yang telah dicontohkan serta disampaikan Kak Herman Suryadi
sebelum meninggal dunia. Aamiin. (Mitradi
HFA)