Santri Putra. (Foto:
Tangkapan Vidio/ Mitradi HFA)
Pesantren media mulai melakukan penerimaan dan pembelajaran
santri reguler pada Juli 2011, hanya menerima jenjang pendidikan SMA. Kurikulum
awal memang dirancang untuk santri usia minimal 15 tahun atau jenjang SMA.
Kemudian pada tahun ajaran 2012/2013, mulai membuka jenjang SMP.
Kurikulum awal sama dengan jenjang SMA. Namun, dalam perjalanannya akhirnya
dievaluasi karena santri usia SMP belum sepenuhnya siap dengan berbagai tugas,
khususnya keterampilan di bidang media.
Oleh karena itu, mulai tahun ajaran 2018/2019, jenjang SMP
secara kurikulum dipisahkan dengan jenjang SMA. Pada jenjang SMA, menggunakan
kurikulum yang sudah dibuat sejak awal berdiri, dengan mempertimbangkan
perkembangan teknologi terbaru untuk teknik media.
Sementara itu, santri jenjang SMP, lebih banyak mempelajari tsaqafah Islam, khususnya Tahfidz al-Quran, Adab, Akidah, Fiqih dan Sirah Nabawiyah, serta menyiapkan kemandirian. Sebagian kecil teknik media diberikan untuk santri jenjang SMP, yakni pada tahun kedua dan tahun ketiga, yakni menulis dasar, desain grafis serta fotografi.
Santri Putri. (Foto:
Tangkapan Vidio/ Mitradi HFA)
Pesantren Media menggabungkan kurikulum teknik media
(multimedia) dengan tsaqafah Islam. Melalui visi “Menyongsong Masa Depan
Peradaban Islam Terdepan Melalui Media”, santri akan dibekali tsaqafah Islam
(Akidah, Adab, Fiqih, Sirah Nabawiyah, Tahsin dan Tahfidz al-Quran, Tafsir
al-Quran dan Hadits, Tata Pergaulan Pria-Wanita, dan Problematika Anak Muda).
Harapannya, tsaqafah Islam yang dipelajari dan didapatkan akan
menjadi pendorong gerak untuk berkarya dengan berdakwah melalui beragam teknik
media yang sudah dikuasai, yakni menulis dasar, jurnalistik visual, skenario,
desain grafis, fotografi, videografi, public speaking, olah vokal dan instrumen
musik) dan website praktis.
Misi Pesantren Media adalah mencetak dai bidang media dan tenaga
kreatif yang handal untuk mendukung dakwah melalui media. Diharapkan,
pembelajaran tsaqafah Islam akan memunculkan, minimal karakter dai, khususnya
yang terampil memanfaatkan teknik media dalam dakwahnya.
Namun, bila menjadi dai sulit dicapai, maka setidaknya lulusan Pesantren Media menjadi tenaga kreatif yang handal untuk mendukung dakwah melalui media. Pesantren Media berlokasi di Kp Tajur RT 05/04 Desa Pamegarsari Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. (Rls)