GUDATANews.com, Kota
Bengkulu – Mencari
nafkah bagian daripada ibadah bila dilaksanakan berdasarkan petunjuk Allah SWT
dan harus bersyukur atas rejeki yang diterima.
‘’Setelah menunaikan ibadah salat maka umat Islam diminta
bertebaran untuk mencari nafkah sebagai bagian dari ibadah,’’ kata Khatib Salat
Jum’at di Masjid Al Iman Jalan Seruni Kelurahan Nusa Indah Kota Bengkulu.
Ia menjelaskan, ketika mencari nafkah umat Islam diminta
tidak hanya terjebak lebih sekedar mengutamakan kebutuhan untuk makan
dan minum.
‘’Jika mencari nafkah tidak berdasarkan ibadah maka yang
bersangkutan akan mencari hasil sebanyak mungkin tanpa peduli kepada orang
lain,’’ ujarnya.
Ia mencontohkan, banyak orang menjadi PNS dengan cara
menyogok akhirnya melakukan korupsi untuk mengembalikan modal. Pedagang
seringkali mengurangi berat timbangan barang dagangannya untuk mendapatkan
keuntungan yang besar.
‘’Contoh lainnya seorang majikan lebih suka memeras
bawahannya, pengangguran merampok harta orang lain dengan alasan untuk bertahan
hidup, sehingga pendapatan yang didapat pun tidak bisa membuatnya hidup damai untuk
diri sendiri, sering curiga, mencurangi
teman dan tak bersyukur,’’ ungkapnya.
Ia menguraikan, adapun
syarat mencari nafkah berdasarkan kitab suci Al Qur’an antara lain jangan makan
harta teman dengan cara batil. Bekerja mencari yang halal itu kewajiban agar
rejeki berkah. Allah SWT mencintai umatnya yang mencari rejeki untuk keluarga
karena perjuangan mencari rejeki bisa diibaratkan berjuang di medan perang.
‘’Kemudian usaha mencari nafkah harus diupayakan dengan cara yang halal. Bila melakukan kerja
sama dalam mencari rejeki maka harus jelas hak dan kewajiban. Seorang buruh
tidak hanya menuntut haknya saja, tetapi juga harus mengerti kewajibannya.
Sebaliknya, seorang majikan juga harus bisa bersikap manusiawi kepada
bawahannya,’’ tuturnya.
Selanjutnya, ia menguraikan bahwa sesuatu yang diusahakan itu
juga harus halal. Contohnya jangan menjual minuman keras dalam memperoleh
rejeki. Bekerja dengan keras dan hasilnya juga bertujuan untuk ibadah.
‘’Syukuri yang diperoleh dari Allah SWT sehingga akan ditambah
rejekinya oleh Allah SWT, sedekahkan hasil dari rejeki yang didapat, selalu
ingat kepada Allah SWT dan tak boleh lalai atas semua perintah Allah SWT serta
menjauhi larangan Allah SWT,’’ tutupnya. (Mitradi
HFA)